Penulisan sebuah buku, mulai dari ide hingga akhirnya menjadi buku, sangatlah panjang. Tidak ada proses instan untuk sebuah buku sesungguhnya, apa pun bukunya.
Beberapa bulan terakhir ini saya berjibaku dengan penulisan buku aktivitas anak. Kenapa tertarik menulis buku aktivitas anak? Karena berpeluang besar untuk DITERIMA penerbit, bisa menghasilkan uang, dan karena saya SUKA menulisnya.

Bagaimana proses awal menulis buku aktivitas anak?
Sama seperti menulis buku pada umumnya, proses awal dimulai dengan menemukan ide, mencari ide, atau mendapatkan “mandat ide”. Saya sebut “mandat ide” karena buku dipesan oleh penerbit sehingga ide buku sudah ada, dan saya sebagai menulis langsung bisa memulai meramu ide menjadi tulisan.
Setiap penulis punya cara masing-masing dalam “menangkap ide” untuk menulis. Bagi saya, sesuai pengalaman, ide menulis buku aktivitas bisa muncul dari penerbit (Editor). Sebagai contoh buku 100 Soal Aku Siap Masuk SD yang diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo tahun 2018.

Ide buku ditawarkan pada sebuah pertemuan santai penulis buku anak dengan tim redaksi buku anak dari Penerbit Elex Media Komputindo. Ide buku saya sambut dengan baik dan saya eksekusi menjadi sebuah naskah.
Berapa lama proses ide sampai menjadi naskah dan diterbitkan? Lama sekali🤔 (akan ada bahasan khusus tentang berapa lama proses ide sampai naskah terbit).
Bagaimana proses penulisan buku aktivitas?
Penulisan sebuah buku, mulai dari ide hingga akhirnya menjadi buku, sangatlah panjang. Tidak ada proses instan untuk sebuah buku sesungguhnya, apa pun bukunya.
Karena yang saat ini saya tangani buku aktivitas TK, penjelasan saya cenderung lebih dekat pada proses buku penulisan buku aktivitas.
Jika dijabarkan tahapannya, proses berikut ini yang saya lewati ketika menulis sebuah buku aktivitas.
(1) Ide
Pencarian dan penemuan ide
👇
(2) Membeli buku referensi²
Sebelum mengeksekusi ide menjadi outline, ada baiknya membeli dan membaca buku yang berkaitan sebagai referensi.
👇
(3) Mempelajari kurikulum
Jika yang ditulis adalah buku aktivitas untuk sekolah (paket TK/PAUD), harus mempelajari kurikulum.
👇
(3) Membuat outline per halaman
Biasanya, outline saya tulis tangan di kertas. Mengapa? Karena outline saya tulis sambil “jumpalitan” sama dua bola. Menulis outline di kertas lebih fleksibel ketika dibarengi dengan sekolah daring si Kakak. Atau ketika dibarengi dengan menyuapi si Adek.

👇
(4) Mulai menulis
Dengan panduan outline, saya mulai menulis naskah buku aktivitas. Ada hal berbeda antara menulis buku aktivitas dengan menulis buku cerita. Apa perbedaannya? Akan dibahas pada tulisan selanjutnya, sabar ya☺️
Menulis sambil “jumpalitan”
Menulis sambil “jumpalitan” di rumah bersama dua bola (bocah lanang) amat sangat saya rasakan sejak pertengahan tahun 2021. Kenapa saya sebut “jumpalitan”? Karena sambil menulis, saya harus berjibaku dengan pekerjaan domestik selaligus mengomandani dua bola bermain.
Walaupun dengan tertatih sambil jumpalitan, akhirnya buku aktivitas TK yang saya kerjakan bersama Tim Solusi Editing Buku hampir mendekati rampung.

Saat sedang menulis outline, si Adek akan bersemangat mengambil alih alat tulis yang saya gunakan. Tidak mungkin saya menolaknya. Pensil, bolpoin atau spidol pasti akan langsung berpindah ke tangannya. Di sini asyiknya “jumpalitan” menulis bersama dua bola di rumah.
Saya tidak tahu, apakah ibu-ibu yang berprofesi sebagai ibu penulis, mengalami hal yang sama, seperti saya? Jawaban bisa YA atau TIDAK. Yang pasti, saat ini saya menikmati hari-hari “jumpalitan” bersama kedua bola di sela-sela kesibukan menulis.
Akhirnya bisa membagikan tulisan ini. Jika bermanfaat, silakan diSHARE dan dapatnya bingkisan menarik. Caranya: share satu tulisan dari website ini di FB, lalu tag n mention Paskalina Askalin.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.